Mereka TIDAK Punya Telinga

3.6.08

Mereka paling suka dengan satu kata. NAIK.

Naik gaji, naik tunjangan, naik jabatan, naik jatah tempat di DPR/MPR, naik presentase kepopuleran, naik mobil mewah, naik buat jadi presy-dent presiden, dan naik-in harga BBM sekena-kenanya.

Mereka tidak punya TELINGA.

Walaupun ada tidak dipergunakan untuk mendengar. Tidak mendengar suara para rakyat berteriak, berdemonstrasi menuntut perubahan ke arah lebih baik, bukan menjerumuskan rakyat untuk menjadi gila karena bingung bagaimana caranya bertahan hidup meskipun hanya untuk 1 hari. Membuat orang punya niat untuk bunuh diri, karena tercekik kesulitan ekonomi. Tidak mendengar berita yang melaporkan begitu banyak penderitaan di Negara kita ini. Tidak mendengar saran yang mencoba mengembalikan Indonesia ke jalan yang benar. Semua itu dianggap angin lalu.

Mereka sangat TEGAS.

Tegas dalam mempertahankan keputusan bahwa BBM harus naik dengan mengatasnamakan defisit APBN. Tegas dalam usahanya untuk menyalurkan Bantuan Langsung Tunai Rp 100.00 per bulan berdasarkan data 3 tahun lalu dengan alasan hasil dari pengalihan subsidi BBM, meskipun yang mengambil uang tersebut mempunyai handphone bagus atau memakai perhiasan emas ASLI. Tegas untuk menyuap mahasiswa dengan embel-embel bantuan untuk mahasiswa tidak mampu sebesar Rp 500.000 per semester. Tegas dalam bilang TIDAK jika ada yang menawarkan pangkas gaji & tunjangan walaupun sebagai bentuk solideritas atas rakyat. Tegas menyatakan bahwa jumlah masyarakat miskin telah berkurang berdasarkan data statistik yang ada walaupun sadar bahwa angka itu akan terus bergerak naik. Semua itu hanya menutupi kemunafikan.

Mereka itu bisa disebut pemerintah ?? atau lebih baik disebut orang yang memberi PERINTAH ?

0 comments: