It's SOS Signal!

13.1.11

Beberapa hari lalu dapat sms dari seorang teman.

Dia mohon doa untuk ayahnya yang akan menjalani operasi pengangkatan tumor otak keesokan harinya.

Baca sms-nya saya merinding, sekaligus ketakutan, sekaligus juga berpikir.

Saya pernah ada di posisi dia, saya tahu rasanya ketika orang tua akan menjalani suatu hal yang berat, contohnya operasi tersebut *ibu saya penah menjalani operasi pengangkatan kista beberapa waktu lalu*

Saya membayangkan sedang apa dia saat mengirimkan sms tersebut ke teman-temannya.

Apakah menangis?

Kalau saya jadi dia pastinya iya.

Sayangnya saya tidak punya keberanian untuk menceritakan permasalahan atau lebih tepatnya ketakutan saya akan operasi ibu ke teman-teman saya.

Yang saya lakukan sehari sebelum ibu saya operasi selain banyak-banyak berdoa, saya juga banyak-banyak menangis.

Mau bercerita rasanya sulit banget, hingga akhirnya saya malah mengirim sms-tidak-penting ke beberapa teman saya.

Mereka pikir itu mungkin spam, tetapi maksud saya sms itu adalah SOS Signal.

I need help!

and maybe I just need to talk to someone.

Lucky me, ada satu teman yang sadar dan blaaaassst.. tumpahlah itu air mata plus cerita apa yang lagi saya pikirkan saat itu.

Memang itu hanya lewat sms, bukan bicara melalui telepon atau bicara langsung.

Itu lebih baik, karena dia tidak perlu melihat mata saya bercucuran air mata kan? *malu*

Dan yang lebih menguntungkan, saat itu kondisi di rumah mati lampu dalam jangka waktu yang lama.

Jadi tante beserta adik saya tidak perlu melihat mata saya yang bengkak kan? huehuehe..

Oh iya, ngomongin soal operasi ayah teman saya tersebut, Alhamdulillah.. operasinya berjalan lancar.

Mudah-mudahan saya tidak perlu mengalami kegalauan-tingkat-tinggi seperti itu lagi deh.

Cukup sekali saja.

p.s : if you receive unimportant text from me, think again guys, is it really a spam or sos signal? ;p

1 comments:

Mike.... said...

presylll...mike dtg mampir..:)